Sejarah Wisdom Park UGM

Dulunya lebih dikenal dengan nama "Lembah UGM", mungkin bagi mahasiswa generasi 90-an ke atas banyak yang tau.... dulu tempat ini tidak seperti sekarang, karena memang rimbun dan jarang dijamah manusia, meskipun di sekitarnya tergolong rame dengan kampus. Sehingga tidak heran, kalau di daerah ini dulunya masih sering ditemukan ular. Sejak 2010, taman ini dirombak, ditata ulang dan difungsikan sebagai taman terbuka oleh pihak UGM, dan terbukti sampe sekarang Wisdom Park semakin rame dikunjungi warga baik dari daerah sekitar maupun dari daerah lain.

selfie habis jogging di wisdom park UGM Jogja
wisdom park UGM Jogja
copyright @yogya.org


Sejarah Wisdom Park UGM

Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar acara penanaman pohon simbolis sebagai tanda awal pembangunan Taman Kearifan (Wisdom Park) pada Minggu, 5 Desember 2010. Taman ini didirikan untuk pelestarian lingkungan dan promosi kearifan. 

Taman ini juga akan menjadi simbol perhelatan World Conference on Culture, Eduation, and Science (Wisdom) 2010 di UGM dan merupakan bagian dari peresmian Wisdom 2010. Taman ini akan memiliki berbagai fungsi, termasuk pelestarian alam, budaya, teknologi, pendidikan, penelitian, kesehatan. 

Baca Juga: Tentang FKY (Festival Kesenian Yogyakarta)

Selain itu, Taman Kearifan akan menjadi tujuan wisata Jogja dengan fasilitas rekreasi aktif dan pasif. Taman ini juga bertujuan untuk memasyarakatkan kearifan lokal dan mengenalkan berbagai tanaman Indonesia, termasuk yang langka. 

Ada 38 pohon yang mewakili tanaman khas dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk sumbangan dari Universitas Udayana, Bali. Penanaman pohon ini adalah upaya untuk menjaga lingkungan dan keanekaragaman tanaman. Di antara pohon yang ditanam tersebut antara lain:

  • Kayu Manis
  • Puspa
  • Meranti Damar Hitam
  • Menteng
  • Pala
  • Kenari
  • Cengkeh
  • Kayu Biti
  • Ulin
  • Saga
  • Eboni
  • Cendana
  • Pasak Bumi

Acara Wisdom 2010 diadakan di Kampus UGM, Yogyakarta, pada 5-8 Desember 2010, dengan enam tema utama yang mengangkat kearifan lokal dalam konteks global.